Alasan Dibalik Kegagalan

Alasan Dibalik Kegagalan
Alasan Di Balik Kegagalan.
Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplah alasan,  la takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali. alasan serupa dengan pengingkaran. 

Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan; sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri.

Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.

Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai, la saring lumpur dari pasir,  la sisir pasir dari logam. 

Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. 

Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada didalamnya.

Motivasi Diri

Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu di dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda.

Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun takkan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda, maka bangunlah, bangunkan diri anda sendiri. 

Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain.

Karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka.  Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama: antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.

Menyingkirkan Prasangka

.

Singkirkan Prasangka. Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan, la memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya.

Dan, seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya.Biarkan fakta yang tampak dihadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang.


Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.

Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. 

Bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda.

Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.  


Dikutip dari : Kumpulan artikel motivasi dan pengembangan diri  Andi Muzaki
Sumber : www.duniadownload.com

0 comments:

Post a Comment